Sabtu, 18 Januari 2014

5 Unsur Tata Ruang Kelas Yang Kondusif Untuk Belajar

Oleh : Sunaryo Saripudin S.Pd.,

Salah satu yang mungkin luput dari perhatian beberapa pihak sekolah adalah cara mempersembahkan penataan ruang untuk belajar. Ruang dibiarkan alakadarnya tanpa terkonsep matang yang memungkinkan hasil belajar mejadi optimal.

Rencana Ruang Kelas SD ISLAM/MI UNGGULAN Daarul Ilmi Cikarang

Sebagai mana yang sudah menjadi keyakinan saya bahwa semuanya berbicara. Maksudnya bahwa apa yang terlihat, terdengar atau yang disajikan di dalam ruang kelas adalah semuanya berbicara.

Bayangkanlah beberapa misalnya. Udara yang pengap, ruangan yang gerah, cat yang kusam, cahaya yang redup, tentu akan dirasakan perbedaannya ketika dibandingkan dengan udara yang segar, ruangan yang sejuk, cat yang cerah dengan warna menarik, dan cahaya yang terang.

Cara Anda menata perabot, musik yang dipasang, penataan cahaya, dan bantuan visual di dinding dan papan iklan, semua merupakan kunci yang menciptakan lingkungan belajar yang optimal. (Bobbi DePoter & Mike Hernacki, Quantum Learning : 66)

Ruang kelas bukan penjara kreativitas belajar, tetapi merupakan dapur kreativitas yang terus mengalirkan inspirasi dan pikiran-pikiran brilian, baik siswa maupun guru. Dari kelas pula proses mencetak para generasi bangsa yang handal dilakukan. Maka optimalisasi ruang tersebut adalah sebuah kewajiban khusus bagi pengajar. (tabloidganesha.blogspot.com)

Dalam sistem belajar dibutuhkan banyak sekali faktor untuk mendukung pembelajara baik materi, pengajar, teknik-teknik penyampaian.

Mari kita lihat satu hal yang sangat mendasar dalam proses pendidikan khususnya untuk pendidikan setingkat anak sekolah dasar, yaitu tata ruang kelas.

Penataan ruang yang nyaman sangat berpengaruh besar dalam proses pembelajaran.

Bagaimana mengatur lingkungan fisik agar menjadi tempat yang kondusif  untuk belajar. Berikut 5 unsur tata ruang kelas yang kondusif untuk belajar siswa sebagaimana menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22), meliputi :

a. Keleluasaan Pandangan
b. Mudah dicapai
c. Keluwesan
d. Kenyamanan
e. Keindahan
Mari kita tinjau satu persatu :
a. Keleluasaan pandangan-Visibility
Yang dimaksud keleluasaan pandangan artinya penempatan dan penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru, benda atau kegiatan yang sedang berlangsung. Begitu pula guru harus dapat memandang semua siswa kegiatan pembelajaran.

b. Mudah dicapai - Accesibility
Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu jarak antar tempat duduk harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat bergerak dengan mudah dan tidak mengganggu siswa lain yang sedang bekerja.

c. Keluwesan - Fleksibilitas
Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Seperti penataan tempat duduk yang perlu dirubah jika proses pembelajaran menggunakan metode diskusi, dan kerja kelompok.

d. Kenyamanan 
Kenyamanan disini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara, dan kepadatan kelas.

e. Keindahan 
Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar. Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan dapat berengaruh positif pada sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar