Rabu, 29 November 2017

Psikologi Anak

Memahami psikologi sangat penting buat ayah ibu. Anak punya perkembangan bukan hanya fisik. Tapi satu paket dengan non fisik, yakni, batin. Lahir dan batin. Satu paket. Tidak bisa kita hanya mengedepankan fisik saja. Maka sangat penting orang tua mengenal psikologi anak.

Apa itu psikologi?
Psikologi adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia secara ilmiah. (id.wikipedia.org)

Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku; ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa.(kbbi.web.id)

Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.(belajarpsikologi.com)

Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.(belajarpsikologi.com)

Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.(belajarpsikologi.com)

Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.(belajarpsikologi.com)

Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.(belajarpsikologi.com)

Menurut asal katanya, atau etimologi, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.(id.wikipedia.org)

Di dunia pendidikan di kenal psikologi pendidikan, apa itu?
Psikologi pendidikan berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.(id.wikipedia.org)

Bagaimana sejarah Psikologi ?
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filsafat yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). (id.wikipedia.org)

Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu setiap makhluk hidup memiliki jiwa. Sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, namun mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.(id.wikipedia.org)

Apa itu Psikologi Anak?
Psikologi anak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perubahan perkembangan pada bayi, anak dan remaja. Ilmu ini menganalisa pertumbuhan anak secara keseluruhan; mulai pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik/gerakan hingga perkembangan kognitif/otak sampai dengan pembentukan kepribadian dan identitas. Terdapat beberapa permasalahan dalam psikologi anak, misalnya perkembangan seseorang harus melewati berbagai tahapan, pengaruh masyarakat dan lingkungan terhadap karakter dan kepribadian pasien, dan apakah seorang anak terlahir dengan kemampuan mental secara alami dibandingkan dengan seseorang yang mendapatkan kemampuannya melalui proses belajar (alami vs asuhan)

Psikologi anak memiliki jangkauan topik yang luas sampai dengan berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini meliputi hal di bawah ini:

Perkembangan fisik – mengamati pertumbuhan individual dan perkembangan sistem organ, sampai dengan anak mencapai usia dewasa. Berbagai pengukuran, misalnya berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala, diperiksa apakah seseorang tumbuh dalam batas normal atau tidak. Perkembangan /otakkognitif – berhubungan dengan perkembangan kapasitas mental, sebagaimana kemampuan motorik, berbahasa dan memecahkan masalah. Perkembangan sosial – merujuk mengenai bagaimana seseorang secara emosional memberikan respon terhadap berbagai situasi. Perkembangan ingatan/memori – dekat hubungannya dengan perkembangan otak/kognitif dan mengamati bagaimana proses ingatan bekerja dan berkembang. Perkembangan seseorang dimulai sejak dalam rahim. Tahapan prenatal (sebelum lahir) adalah periode dimana kesadaran dan refleks primitif berkembang. Cedera pada fase perkembangan ini, yang dapat disebabkan karena obat yang bersifat mengubah formasi sel atau jaringan/teratogenik atau infeksi, dapat menyebaban kecacatan saat lahir yang serius. Telah dirumuskan bahwa beberapa gangguan psikologi akan berwujud saat dewasa, misalnya schizophrenia, yang disebabkan karena cedera menetap pada fase prenatal. Tahapan ini akan diikuti dengan fase bayi, yang merupakan periode waktu sejak lahir hingga 1 tahun pertama kehidupan. Pada fase ini, terjadi perkembangan persepsi dan rasa, serta dimulainya perkembangan berbahasa. Kemudian periode selanjutnya adalah masa balita, dimana terjadi proses pembelajaran gerakan motorik kasar dan berbahasa, imajinasi dan pada umumnya mencoba-coba. Fase berikutnya adalah fase anak, dimana pada fase ini anak akan lebih banyak bersosialisasi dan menonjolnya kecerdasan. Fase terakhir anak-anak adalah remaja, dimana pada anak mulai terjadi pembentukan identitas dan moral dan belajar melakukan alasan dengan formal.

Terdapat berbagai teori yang dirumuskan oleh psikolog dengan tujuan menggambarkan karakteristik seseorang melalui apa yang terjadi pada masa anak-anak. Salah satu teori yang terkenal adalah teori perkembangan psikoseksual oleh Sigmund Freud. Pada teori ini, kepribadian seseorang terbagi tiga yaitu ide, ego dan superego. Dari sini, beliau juga menggambarkan lima tahap perkembangan seorang individu. Selain teori ini, psikolog lain juga berusaha untuk menggambarkan tahapan lain yang ikut berperan terhadap perkembangan karakter seseorang. Hal ini meliputi tahapan perkembangan otak/kognitif oleh Piaget, tahapan perkembangan moral oleh Kohlberg, dan tahapan perkembangan psikososial oleh Erikson. Teori psikologi lainnya adalah teori sisipan, teori sistem ekologi dan zona perkembangan terdekat.

Dimasa lampau, anak adalah “orang dewasa bertubuh kecil”, penelitian psikologi anak telah membuktikan bahwa sesungguhnya anak berbeda dengan orang dewasa, mereka berpikir secara berbeda, dan mereka menjalani berbagai perubahan pada saat berkembang mulai dari masa prenatal hingga remaja. Kemajuan yang besar pada perkembangan fisik individu, emosional, mental dan psikososial pada masa anak-anak, yang semuanya turut berperan dalam membentuk kepribadian seseorang.

Adalah penting untuk dipahami bahwa anak memiliki kebutuhan psikologis juga. Lingkungan anak dan orang-orang yang mengelilinginya akan mempengaruhi perkembangannya dan kondisinya secara umum. Masa anak-anak seseorang memiliki efek yang besar tentang akan menjadi bagaimana setelah dewasa. Psikologi anak memperhitungkan semua aspek dan area pertumbuhan seseorang dan menangani masalah dan kelainan dari berbagai aspek.

Seorang anak dapat mengalami berbagai situasi dimana mereka membutuhkan bantuan profesional seorang psikolog anak. Keterlambatan dalam mencapai tahapan perkembangannya, khususnya dalam keterampilan motorik, misalnya berjalan, dan dalam berbahasa, dapat mendorong orantua untuk berkonsultasi dengan psikolog anak. Anak-anak ini dapat mengalami kelainan perkembangan, misalnya autisme, yang perlu ditangani. Gangguan belajar juga dapat mendapatkan terapi oleh psikolog anak. Adalah penting untuk terus berkomunikasi dengan gurunya anak, karena mereka yang akan menemukan kelainan ini lebih awal. Gangguan perhatian, misalnya ADHD, isolasi sosial, atau ketidaktertarikan untuk bersosialisasi dengan orang lain, merupakan tanda-tanda bahwa anak Anda memerlukan terapi.

Sebagian besar peristiwa kehidupan pada masa anak-anak dapat menyebabkan stress, dimana dapat menyebabkan masalah tidur, prilaku, dan fungsi. Peristiwa itu misalnya antara lain kematian orang yang dicintai, perceraian, luka cedera, kekerasan fisik atau emosional, dan intimidasi. Stress yang dialami oleh anak dapat menyebabkan depresi, agresi atau marah yang berlebihan. Stress juga dapat terwujud sebagai seringnya perubahan suasana hati, gangguan makan dan penyalahgunaan zat. Pada situasi ini, mekanisme adaptasi anak terhadap stress dapat menjadi suatu ancaman bagi keamanan dirinya sendiri dan orang disekitarnya. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada fungsi normal. Pada situasi ini, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan psikolog.

Psikolog anak akan menilai dan melakukan penanganan gangguan perkembangan pada anak. Seorang psikolog bekerja bersama-sama dengan anak dan orangtuanya, bahkan dengan gurunya. Orangtua tidak boleh menyalahkan dirinya sendiri terhadap masalah anak; lebih baik jika mereka mengusahakan yang terbaik untuk mengatasi situasi ini, dan berkonsutasi dengan psikolog anak ketika diperlukan. Anak anda akan melewati beberapa tes psikologi dan pemeriksaan untuk memberikan informasi yang diperlukan oleh psikolog mengenai anak tersebut. Psikolog anak memiliki pengetahuan dan terlatih untuk mengenali kesulitan anak dan membuatkan pendekatan individu. Mereka dapat menggunakan berbagai metode pengobatan, misalnya terapi bermain, untuk meraih anak-anak dalam jangkauannya. (www.docdoc.com)

Psikologi Anak dan Peran Ayah agar Anak Secerdas Einstein, Caranya?
Setiap orangtua memiliki peranan yang besar bagi anak terutama bagi psikologi anak. Selama ini yang diketahui orangtua pada umumnya adalah peran mereka sebatas membesarkan dan melindungi anak agar kelak menjadi individu yang mandiri dan kompeten. Namun seperti apa proses membesarkan anak terutama perkembangan psikologi anak, kerap menjadi tanda tanya.

Maklum, setiap orangtua membawa sejumlah kualitas-kualitas pribadi dan berbagai kebutuhan yang kompleks dalam peranannya sebagai orangtua dalam membangun psikologi anak. Sama halnya seperti anak, orangtua juga memiliki jenis kelamin dan temperamen yang berbeda, sehingga turut memberikan cara-cara yang berbeda dalam pengasuhan yang secara tidak langsung berpengaruh pada psikologi anak.

Hal lain yang mempengaruhi psikologi anak, orangtua turut membawa pengalaman masa lalunya terdahulu saat diasuh oleh orangtuanya di masa kecil dan sejumlah nilai-nilai budaya yang membentuk apa yang mereka lakukan saat ini. Selain itu, orangtua juga memiliki pola-pola kehidupan sosial yang dapat mempengaruhi psikologi anak seperti, hubungan bersama pasangan, keluarga besar, dan dunia kerja.

Oleh karena itu, orangtua perlu melakukan sejumlah penyesuaian agar sejumlah kualitas-kualitas pribadi yang mereka bawa ke dalam pengasuhan anak, mampu memenuhi sejumlah kebutuhan-kebutuhan psikologi anak. Dengan berkembangnya psikologi anak, akan terpenuhi berbagai tuntutan perkembangannya, baik secara fisik dan motorik, kognitif alias kemampuan berpikir dan kecerdasan, kebutuhan emosi dan sosial, hingga kebutuhan akan berbagai nilai dan norma.

Peran Ayah dan Ibu yang berbeda dalam pengasuhan pengaruhi psikologi anak?
Berbicara tentang psikologi anak peran jenis kelamin turut memengaruhi pola pengasuhan. Pertanyaannya kemudian adalah, apakah Ayah dan Ibu memiliki peran-peran yang berbeda dalam pengasuhan dalam kaitannya dengan perkembangan psikologi anak?

Secara umum, Ayah dan Ibu memilki peran yang sama dalam pengasuhan dan psikologi anak seperti yang sudah dibahas sebelumnya, dalam subjudul ”peran orangtua”. Namun ada sedikit perbedaan sentuhan dari apa yang ditampilkan oleh Ayah dan Ibu bagi perkembangan psikologi anak lebih lanjut.

Peran Ayah Bagi Psikologi Anak
Peran Ibu Bagi Psikologi Anak
Psikologi anak tumbuh ditandai dengan timbulnya perasaan percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatan bermain yang lebih keras dan melibatkan fisik baik di dalam maupun di luar ruang.
Psikologi anak tumbuh ditandai dengan timbulnya perasaan mencintai dan mengasihi pada anak melalui interaksi yang jauh lebih melibatkan sentuhan fisik dan kasih sayang.
Psikologi anak ditumbuhkan dengan menumbuhkan kebutuhan akan hasrat berprestasi pada anak melalui kegiatan mengenalkan anak tentang berbagai jenis pekerjaan dan berbagai kisah tentang cita-cita.
Psikologi anak ditumbuhkan dengan menumbuhkan kemampuan berbahasa pada anak melalui kegiatan-kegiatan bercerita dan mendongeng, serta melalui kegiatan yang lebih intim, yakni berbicara pada anak.
Mengajarkan tentang peran jenis kelamin laki-laki, tentang bagaimana harus bertindak sebagai laki-laki, dan apa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari laki-laki untuk perkembangan psikologi anak.
Mengajarkan tentang peran jenis kelamin perempuan, tentang bagaimana harus bertindak sebagai perempuan, dan apa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari seorang perempuan untuk perkembangan psikologi anak.
================================
Peran orangtua dalam pengasuhan dan psikologi anak kerap mengalami perubahan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan psikologi anak. Itulah sebabnya, orangtua diharapkan mampu memahami tugas-tugas perkembangan psikologi anak dalam setiap tahap tumbuh kembangnya. Untuk menciptakan kondisi psikologi anak yang cerdas, orangtua terlebih dahulu harus memahami apa yang dimaksud dengan kecerdasan dan kemudian memahami perkembangan kognitif pada anak. Sehingga orangtua, khususnya Ayah, juga dapat diharapkan menjadi fasilitator perkembangan psikologi anak.

Menurut pakar psikologi anak perkembangan terkenal asal Swiss, Jean Piaget, dalampsikologi anak, si kecil perlu melakukan aksi tertentu atas lingkungannya untuk dapat mengembangkan cara pandang yang kompleks dan cerdas atas setiap pengalamannya sehingga psikologi anak semakin bertumbuh dengan baik. Sudah menjadi tugas orangtua untuk memberi anak pengalaman yang dIbutuhkannya agar mereka bisa mengembangkan kecerdasan, terutama perkembangan psikologi anak.

Hingga saat ini, sulit untuk menguraikan apa yang dimaksud dengan kecerdasan karena termnya begitu kompleks. Kecerdasan tak sebatas hanya kecerdasan di sekolah yang terukur dari kemampuan anak dalam belajar membaca, berhitung, atau menggambar. Lebih dari itu. Kecerdasan adalah kemampuan berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi, yang mencakup; pembentukan konsep, pemecahan masalah, kreativitas, memori, persepsi, dan masih banyak lagi.

Ada sejumlah kemampuan kognitif atau kemampuan berpikir yang menggambarkan kecerdasan psikologi anak, antara lain: kemampuan untuk mengelompokkan pola, kemampuan memodifikasi perilaku agar lebih adaptif, kemampuan melakukan penalaran deduktif, kemampuan melakukan penalaran induktif, kemampuan mengembangkan konsep, dan kemampuan untuk memahami atau melihat keterkaitan pada sejumlah informasi. Semuanya ini sangat berguna untuk membangun psikologi anak yang semakin baik sesuai tumbuh kembangnya.

Dalam perkembangan psikologi anak, salah satu kemampuan yang sangat dikenal luas oleh orangtua adalah kemampuan melakukan penalaran berpikir secara matematis, seperti yang dimiliki oleh Albert Einstein. Kecerdasan psikologi anak pada area ini dipercaya dapat mewakili kecerdasan psikologi anak pada area yang lain. Mengembangkan kecerdasan psikologi anak dalam melakukan kemampuan berpkir logis akan meningkatkan kecerdasan psikologi anak secara umum, meski sesungguhnya orangtua dapat mengembangkan berbagai kemampuan logika berpikir lain yang ada anak, seperti logika berpikir dalam menganalisis masalah dalam sebuah cerita, dalam sebuah gambar atau balok, dalam sebuah gerakan tari atau senam, dalam sebuah irama lagu, dan masih banyak lagi.

Kecerdasan psikologi anak merupakan kemampuan berpikir yang lebih advance. Untuk dapat meningkatkan kecerdasan psikologi anak, Ayah pun perlu turut belajar memahami tahap perkembangan psikologi anak dan kemampuan berpikir pada setiap tahap usia anak. Status Perkembangan Kognitif Anak, Peran Ayah dalam Pengembangannya, dan pengaruhnya pada psikologi anak. Jean Piaget merumuskan tentang tahap perkembangan kemampuan kognitif pada anak. Menurutnya, kemampuan berpikir pada anak berubah untuk setiap tahap tumbuh kembang dan memiliki penekanan pada kemampuan tertentu.

=============================

Usia
Perilaku
Sensori Motor
0-2 tahun
Anak memersepsi dan bertindak
Tahap berefleks
0-1 bulan
Melatih refleks yang sudah ada, misalnya: menghisap
Mengulang tindakan. Misalnya:membuka dan menutup tangan
Tahap reaksi primer
1-4 bulan
Menggunakan dua penginderaan sekaligus. Misalnya:lihat dan dengar
Tahap reaksi Sekunder
4-8 bulan
Mengulang tindakan untuk melihat perubahan lingkungan. Misalnya: menendang mainan gantung untuk melihatnya bergerak menjauh
Tahap koordinasi
8-12 bulan
Memberikan respon untuk menyelesaikan masalah. Misalnya: memindahkan penutup untuk mengambil mainan
Tahap reaksi tertier
12-18 bulan
Tertarik pada karakter sebuah mainan untuk melihat bagimana mainan bisa berfungsi. Bayi sudah bisa meniru lebih akurat.
Awal berpikir
18-24 bulan
Anak mulai mengunakan bahasa dan simbol
Periode
Pre-opreational
2-7 tahun
Anak mulai menghadirkan obyek atau orang dengan menggunakan simbol (misalnya: bahasa)
Tahap pre-konseptual
2-4 tahun
Menghadirkan setiap pengalamannya secara mental dengan menggunakan bahasa, lebih imajinatif dalam bermain.
Tahap intuitif
4-7 tahun
Mulai merespon secara intuitif namun lebih menaruh perhatian pada tampilan sebuah obyek, seperti gelas yang lebih tinggi akan menyimpan air lebih banyak daripada gelas yang pendek

Berdasarkan status perkembangan kognitif anak seperti yang diuraikan di atas, Ayah dapat menyelami kemampuan seperti apa yang sedang berkembang pada anaknya di usia tertentu. Sehingga Ayah dapat menentukan permainan dan kegiatan seperti apa yang dapat merangsang perkembangan kemampuan berpikir anak agar kecerdasannya optimal.

Berdasarkan status perkembangan kognitif anak seperti yang diuraikan di atas, Ayah dapat menyelami kemampuan psikologi anakseperti apa yang sedang berkembang pada anaknya di usia tertentu. Sehingga Ayah dapat menentukan permainan dan kegiatan seperti apa yang dapat merangsang perkembangan psikologi anak dan kemampuan berpikir anak agar kecerdasannya optimal.
(ibudanbalita.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar