Sabtu, 28 Desember 2019

Diet Yang Bisa Mencerdaskan Otak

Penelitian di Spanyol baru-baru menunjukkan, diet Mediterania dengan kacang dan minyak zaitun dapat membantu meningkatkan memori orang lanjut usia.

Sementara penelitian sebelumnya telah mengaitkan diet Mediterania untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker, serta kemungkinan terhindar terkena penyakit Alzheimer.

Dalam penelitian ini, Dokter Emilo Ros dari Hospital Clinic, Barcelona berusaha membangun hubungan yang lebih kuat antara diet Mediterania dan fungsi kognitif yang lebih baik.

Emilo dan timnya secara acak memilih 447 orang lanjut usia berisiko penyakit kardiovaskular untuk menjalani salah satu dari tiga diet: diet Mediterania dilengkapi dengan satu liter minyak zaitun selama seminggu, diet Mediterania dilengkapi dengan 30 gram kacang per hari, dan diet rendah lemak.

Berdasarkan tes fungsi otak yang dilakukan sebelum dan sesudah penelitian, kelompok yang mengkonsumsi makanan rendah lemak memiliki penurunan memori dan fungsi kognitif yang signifikan.

Kelompok yang menjalani diet Mediterania dengan kacang memiliki perbaikan memori yang signifikan, sedangkan kelompok yang menambahkan minyak zaitun mengalami fungsi kognitif lebih baik secara signifikan.

" Penelitian kecil ini menemukan bahwa diet Mediterania, yang rendah sumber hewani seperti daging dan mentega namun tinggi sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian, ketika ditambah dengan minyak zaitun atau kacang telah dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih baik," Samantha Heller, ahli gizi di New York University, namun tidak terlibat dalam penelitian, mengatakan.

Heller menambahkan, otak terdiri dari 70 persen lemak yang diperoleh dari makanan. Salah satu bentuk lemak dalam otak adalah oleic acid, sebuah lemak tak jenuh yang banyak ditemukan di kacang, minyak zaitun, biji bunga matahari dan alpukat.

Sementara asam lemak omega-3 juga penting untuk kesehatan otak, dan ditemukan pada ikan, kenari dan makanan berbahan kedelai. Riset ini telah dipublikasikan pada 11 Mei di JAMA Internal Medicine.(Sumber: dream.co.id dari Al Arabiya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar