Sabtu, 28 Desember 2019

Tahap Perkembangan Otak

Otak adalah mesin penggerak segala fungsi dan aktivitas tubuh manusia. Jika Anda ingin bergerak atau melakukan sesuatu, otaklah yang memerintah dan mengaturnya. Kecerdasan, kreativitas, emosi, dan ingatan juga menjadi sekian dari banyak hal yang diatur oleh otak. Nah, tahukah Anda seperti tahapan perkembangan otak manusia sejak bayi hingga lansia? Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut.

Otak mulai terbentuk sejak dalam kandungan Otak manusia mulai berkembang sejak minggu ke-empat setelah pembuahan, ketika tabung saraf akhirnya menutup. Tabung saraf adalah jaringan saraf yang paling perama terbentuk sejak pembuahan, tampak seperti cacing tanah yang membentang sepanjang bagian belakang embrio.

Pada saat Anda hamil tiga minggu, embrio yang sedang berkembang telah membentuk alur saraf, yang merupakan fondasi bagi struktur otak. Otak manusia kemudian terus berkembang seiring usia kehamilan, ditandai dengan munculnya sel-sel saraf (neuron) yang membentuk struktur dan fungsi baru pada otak. Setiap neuron akan terhubung dengan neuron lainnya untuk membentuk sistem saraf dengan bantuan serat yang disebut dendrit dan akson.

Berikut rincian perkembangan otak manusia dari bayi begitu dilahirkan sampai usia tuanya.

Perkembangan otak manusia dari bayi hingga lansia

Saat bayi dilahirkan
Dilansir dari Reader’s Digest, seorang ahli saraf bernama David Perlmutter, MD., mengatakan bahwa rata-rata pertumbuhan sel otak selama masih dalam kandungan adalah sekitar 250.000 sel otak baru per menit.

Ketika bayi dilahirkan, ada sekitar sekitar 100 miliar neuron yang terbentuk sehingga ukuran otak bayi sudah mencapai 60% dari ukuran otak dewasa. Saat lahir, myelin atau zat lemak yang melindungi akson pada otak serta membantu impuls bergerak lebih cepat sudah diproduksi oleh otak yang berada di dekat sumsum tulang belakang. Bagian otak tersebut bertugas untuk mengatur fungsi-fungsi dasar, seperti bernapas, makan, dan mengendalikan detak jantung.

Masa anak-anak
anak membaca buku cerita Memasuki usia tiga tahun, ukuran otak manusia membesar menjadi 80% dari ukuran otak utuh saat dewasa. Pada usia ini, otak sebenarnya memiliki lebih dari 200 persen sinaps. Sinaps adalah hubungan antara akson dengan sel sarag yang memungkinkan informasi mengalir di antara keduanya.

Seiring dengan tumbuh kembang anak, otak mulai memecah sinaps yang dianggap tidak penting sehingga otak menjadi lebih fokus hanya pada koneksi yang penting.

Saat menginjak usia lima tahun, perkembangan otak menjadi lebih tajam. Setiap pengalaman yang dirasakan anak akan membentuk sinaps. Itu kenapa perkembangan otak anak akan disesuaikan dengan lingkungan anak. Bila anak merasakan pengalaman negatif, maka akan otak akan membentuk trauma dan ingatan negatif berkat sinaps yang terbentuk. Tetapi di sisi lain, upaya pemulihan kondisi juga lebih efektif dilakukan daripada di usia yang lebih tua.

Menginjak usia remaja
Ukuran dan berat otak remaja tidak berbeda jauh dengan orang dewasa, tapi belum sepenuhnya berkembang matang. Pada usia ini, myelin yang sudah dihasilkan ketika bayi dilahirkan memiliki rangkaian yang lebih kompleks. Rangkaian akhir myelin tersebut berada di bagian lobus frontal, tepatnya di belakang dahi. Myelin berfungsi untuk mengambil keputusan, mengontrol impuls, dan empati.

Namun, fungsi tersebut belum begitu mantap layaknya orang dewasa. Oleh karena itu, banyak remaja yang sering mengalami galau atau emosi yang labil. Perlu peran orangtua dalam membimbing anak remajanya dalam mengambil keputusan supaya terhindar dari pilihan yang buruk.

Beranjak dewasa
Saat memasuki usia 20 tahun, perkembangan otak pada lobus frontal akhirnya selesai, terutama pada kemampuan penilaian. Itu sebabnya usia 25 digadang menjadi usia terbaik untuk mengambil keputusan.

Namun demikian, perkembangan otak akan mulai menurun secara perlahan di rentang usia ini. Tubuh akan dengan sendirinya akan membentuk sekaligus menghilangkan sel saraf dan sel otak. Terlebih walaupun sel otak dan sinaps tetap dibentuk, namun prosesnya memakan waktu yang lebih lambat. Saat memasuki usia 30 tahun, pemecahan sinaps menjadi lebih sulit sehingga banyak orang dewasa yang mengalami kesulitan untuk fokus untuk mempelajari sesuatu yang baru.

Beberapa penyakit mental yang melemahkan perkembangan fungsi lobus frontal otak, seperti skizofernia, depresi, hingga gangguan kecemasan paling rentan terjadi di masa dewasa muda. Sekitar 60 sampai 80% orang yang berusia 18 sampai 25 tahun memiliki salah satu, atau lebih, dari kondisi ini.

Memulai kebiasaan olahraga dan pola makan sehat untuk menjaga kesehatan otak sampai usia senja nanti idealnya dimulai sejak saat ini.

Sudah lanjut usia
Pada usia 50 tahun, ingatan mulai menjadi lebih pendek atau Anda jadi lebih mudah melupakan sesuatu. Ini disebabkan karena penuaan alami mengubah ukuran dan fungsi otak. Berkurangnya kemampuan otak sepenuhnya disebabkan oleh kematian sel-sel otak dan sinapsis. Otak menjadi menyusut dan risiko berbagai penyakit terkait dengan otak akan terus meningkat.

Sekitar 5% orang dewasa mengalami gejala awal Alzheimer di usia 50-an. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui perubahan yang terjadi pada diri Anda; apakah terjadi akibat penuaan alami atau gejala Alzheimer. Satu dari sepuluh lansia berusia 65 tahun ke atas diketahui memiliki alzheimer. Risiko ini pun meningkat setiap 5 tahun. Saat usia mencapai 85 tahun, risiko Alzheimer menjadi 50% lebih besar.

Oleh karena itu, lansia diharuskan tetap rutin berolahraga untuk meningkatkan kemampuan otaknya, misalnya dengan senam aerobik, dan mengonsumsi makanan yang sehat untuk otak serta serta menghindari stres sebagai pertahanan terbaik terhadap penuaan otak.
hellosehat.com
--------------
"Sedangkan pertumbuhan otak anak, berlangsung lebih dini dibanding dengan organ lainnya dan juga paling cepat. Otak tumbuh sejak anak masih di dalam kandungan hingga berusia sebelum 6 tahun. Setelahnya, otak akan tumbuh melambat sampai seumur hidup anak," demikian penjelasan dr Viramitha K R, SpA., M.Kes saat ditemui di Jumpa Pakar Ayahbunda & Philips Avent, Rabu (4/4), di RSU Melinda2, Bandung.

Pertumbuhan otak diawali dengan terbentuknya sebuah cikal bakal otak yang berupa lempengan ketika usia kehamilan 18 hari. Sel-sel otak itu akan terbentuk maksimal di usia kehamilan 4-6 bulan. Jumlah sel otak yang terbentuk pada masa ini akan sangat menentukan kualitas otak anak nantinya. Saat lahir, berat otak anak 25% dari otak orang dewasa. Dan saat usia 6 tahun, berat otak anak 95% otak orang dewasa.

JARINGAN SINAPS
Berikut tahapan pembentukan sel otak anak:
- Sel otak saling berhubungan melalui jaringan penghubung yang dinamakan SINAPS.
- Jumlah sinaps yang terbentuk menentukan kecepatan proses berpikir si anak.
- Sinaps-sinaps baru akan terbentuk saat anak mendapatkan PENGALAMAN SENSORIS.
- Pengalaman sensoris hanya bisa didapatkan melalui STIMULASI.
- Bila stimulasi dilakukan secara dini dan berulang-ulang itu akan membuat sinaps makin kuat.
- Dan sebaliknya, bila tidak pernah mendapat stimulasi, sinaps akan mati UNTUK SELAMANYA.

Kualitas Sinaps
- Sinap akan menetap bila membentuk sirkuit fungsional.
- Sirkuit fungsional dibentuk melalui perilaku: konsisten, teratur berulang, dan selesai (tuntas).
- Artinya, sangat penting bagi ibu untuk meningkatkan pengalaman bayi melalui mengulang aktivitas yang sama secara konsisten dan mengajak anak mengeksplorasi hal-hal baru.

Masa Periode Kritis Otak Anak
Untuk setiap aspek kemampuan si kecil sebenarnya mempunyai masa periode kritis yang berbeda-beda. Hanya saja secara umum, periode kritis terjadi pada usia 2 tahun pertama. Keunikan periode kritis ini terletak pada 2 hari:
Merupakan masa saat sirkuit jaringan otak terbentuk hingga 80%.
Hanya terjadi sekali dalam seumur hidup, sehingga selama periode ini si kecil harus benar-benar terpantau kemampuannya supaya tidak terjadi
kegagalan pembentukan sirkuit otak yang berakibat permanen sepanjang usia.

Peran Nutrisi
Dua kunci utama keberhasilan melalui periode kritis (1.000 hari pertama kehidupan) si kecil adalah nutrisi dini dan stimulasi dini. Seperti telah dibahas di awal bahwa periode sensitif otak anak berlangsung sejak dalam kandungan hingga mencapai usia 6 tahun pertama, dimana otak telah tumbuh 95%. Puncak periode kritis yaitu periode paling sensitif ini terjadi sebelum anak berusia 2 tahun, sehingga sangatlah penting untuk memenuhi nutrisi dan stimulasi yang optimal pada periode ini. Setelah periode kritis ini terlewati, otak akan tumbuh melambat dan tidak pernah bisa tumbuh cepat kembali.

INGAT, periode sensitif mempunyai implikasi 2 sisi:
Sisi Pertama merupakan masa terbaik untuk segala pembentukan kecerdasan dan perilaku dasar si kecil. Sisi Kedua merupakan masa terbaik untuk mengkoreksi adanya gangguan atau keterlambatan kemampuan dasar si kecil, termasuk dalam hal berperilaku.

Zat gizi yang diperlukan terdiri dari:
Zat gizi makro (energi, protein, dan lemak).
Zat gizi mikro (vitamin dan mineral).


Dampak Kurang Nutrisi
Pada masa Bayi atau Anak Dini
- Gangguan/perubahan (waspada, bisa menetap) pada struktur anatomis, biokimiawi, atau karakteristik fungsional otak.
- Pengkerutan jaringan otak.
- Gangguan proses mielinisasi sel sel saraf.
- Penurunan daya penglihatan.


Dr Vira menjelaskan, otak hanya mempunyai SATU KALI KESEMPATAN untuk tumbuh dengan baik. Setiap gangguan otak, berpotensi untuk tidak dapat diperbaiki alias PERMANEN dan berdampak jangka panjang. Sedangkan kita tahu bahwa 90 % dari berat otak dewasa telah tercapai saat usia 5 tahun, dan menjadi 100% berat otak dewasa saat usia 10 tahun. 80% perkembangan jaringan otak terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan (3 tahun), sedangkan sisanya 10% perkembangan selanjutnya terjadi dalam kurun waktu 7 tahun dan 10% terakhir perkembangan otak terjadi pada 8 tahun berikutnya.

"Sehingga dapat dibayangkan apabila terjadi gangguan tumbuh kembang anak pada 1000 hari pertama maka sangat berdampak buruk untuk perkembangan otak. Terlihat jelas bahwa anak yang kurang mendapat stimulasi akan mempunyai perkembangan otak yg lebih kecil dibanding Anak yang mendapat stimulasi."
------------------------

Perkembangan otak saat masa kanak-kanak ada tiga tahapan, mulai dari otak primitif (action brain), otak limbik (feeling brain), dan akhirnya ke neokorteks (thought brain). Meski saling berkaitan, ketiganya punya fungsi sendiri-sendiri.

Otak primitif mengatur fisik untuk bertahan hidup, mengelola gerak refleks, mengendalikan gerak motorik, memantau fungsi tubuh, dan memproses informasi yang masuk dari pengindraan.

Otak limbik memproses emosi dan sebagai penghubung otak pikir dan otak primitif. Sedangkan otak pikir, yang merupakan bagian otak yang paling obyektif, menerima masukan dari otak primitif dan otak limbik.

Namun, ia butuh waktu lebih banyak untuk memproses informasi dari otak primitif dan otak limbik. Otak pikir juga merupakan tempat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan, dan kemampuan berpikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan. Mielinasi saraf otak berlangsung secara berurutan, mulai dari otak primitif, otak limbik, dan otak pikir.

Jalur saraf yang makin sering digunakan membuat mielin makin menebal. Makin tebal mielin, makin cepat impuls saraf atau perjalanan sinyal sepanjang urat saraf. Karena itu, anak yang sedang tumbuh dianjurkan menerima masukan dari lingkungannya sesuai dengan perkembangannya. Di samping itu, anak juga membutuhkan pengalaman yang merangsang seluruh indra.

Rangsangan dan perkembangan indra itu mengembangkan bagian tertentu dari otak primitif yang disebut reticular activating system (RAS), yakni wilayah di otak yang membuat kita mampu memusatkan perhatian. RAS menjadi pintu masuk di mana kesan yang ditangkap setiap indra saling berkoordinasi sebelum diteruskan ke otak pikir.

Seseorang dilahirkan dengan 10 miliar sel saraf di otaknya. Tiga tahun pertama sejak lahir merupakan periode di mana miliaran sel glial terus bertambah untuk memupuk neuron. Sel-sel saraf ini dapat membentuk ribuan sambungan antarneuron yang disebut dendrit. Sebelum anak berusia empat tahun, otak primitif dan otak limbik sudah 80 persen termielinasi.

Setelah umur 7 tahun mielinasi bergeser ke otak pikir. Awalnya dari belahan otak kanan yang antara lain bertugas merespons citra visual. Saat membaca, menulis, dan berbicara, peran otak kiri dominan. Tugas utama otak kiri ialah berpikir secara nalar analitis dan menyusun argumen logis sesuai makna bahasa.(lifestyle.kompas.com)
------------------------
Dilansir dari Serial Buku Nakita: The Golden Years, setidaknya ada 6 tahap dalam perkembangan otak anak.

Tahap ke-1 (usia kehamilan 3-4 minggu)
Pada tahap ini, terjadi proses pembentukan lempeng, tabung, dan sel-sel saraf. Bila ada kelainan atau gangguan dalam tahap ini, bisa terjadi jaringan otak tak terbungkus tulang kepala karena tabung saraf tak menutup. Bisa pula, selaput otak dan jaringan otak keluar dari tabung saraf (spina bifida).

Tahap ke-2 (usia kehamilan 2-3 bulan)
Tahap ini merupakan pembentukan struktur-struktur jaringan otak. Bila terjadi masalah maka akan menimbulkan gangguan pada pembentukan daerah wajah, seperti mata yang kecil.

Tahap ke-3 (usia kehamilan 3-4 bulan)
Sel-sel jaringan otak mulai berlipat jumlah dan ukurannya.
Bila terjadi masalah dalam tahap ini maka perkembangan kepandaian anak akan terganggu.
Bisa pula terjadi gangguan motorik, penglihatan, ataupun pendengaran.

Tahap ke-4 (usia kehamilan 3-5 bulan)
Sel-sel yang sudah mulai berlipat jumlah dan ukurannya akan berpindah ke tempat sesuai tujuan masing-masing di mana sel itu berfungsi.

Misalnya, sel untuk membentuk jaringan otak akan berpindah ke daerah jaringan otak, sel yang mengatur persarafan tangan akan ‘berjalan’ ke daerah saraf tangan, dan seterusnya.

Jika sel-sel ini tidak berpindah sesuai dengan tujuannya masing-masing maka akan ada gangguan, sebab arsitektur otak tak berjalan sebagaimana mestinya.


Tahap ke-5 (usia kehamilan 5 bulan sampai beberapa tahun setelah anak lahir)
Sel-sel yang sudah berpindah sesuai tujuannya masing-masing akan berfungsi lebih baik. Percabangan sel-sel ini pun akan bertambah banyak. Dimana antara satu sel dan sel lainnya akan saling berhubungan/ Se-sel dan jaringan ikatnya juga akan bertambah dan saling berhubungan. Bila terjadi masalah dapat membuat anak mengalami retardasi anak atau gangguan kecerdasan anak.

Tahap ke-6 (mulai lahir sampai anak berusia beberapa tahun)
Tahap ini disebut mielinisasi, dimana di tahap inilah terjadi golden period anak. Mielin adalag lemak yang menyelubungi antara sel-sel saraf atau serabut-serabut saraf otak.

Selubung ini berfungsi untuk menghantarkan respon-respon perintah maupun sebagai penghantar arus listrik.

Bila mielinisasi berjalan baik, maka proses penghantar arus listrik akan lebih aktif.

Ini yang kemudian membuat respon anak semakin baik.

Untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada mielinisasi pada anak, cara termudahnya cukup lihat perkembangan motorik anak.

Bila perkembangan motorik anak terganggu, maka bisa jadi perkembangan pada aspek lainnya pun juga ikut terganggu. (nakita.grid.id)
-------------------------
Otak mulai tumbuh dan berkembang sejak bayi masih dalam kandungan, tepatnya setelah usia kehamilan 8 minggu. Susunan saraf pusat atau otak merupakan organ yang pertama kali terbentuk. Pada awalnya dimulai dengan pembentukan lempeng saraf (neural plate) pada sekitar hari ke-16 kehamilan. Kemudian, lempeng saraf ini menggulung membentuk tabung saraf (neural tube) pada hari ke-22. Lalu, mulailah diproduksi sel-sel saraf.

Nah, pada hari ke­35 kehamilan atau sekitar minggu kelima, mulai terlihat cikal-bakal otak besar di ujung tabung saraf. Selanjutnya, terbentuklah batang otak, otak kecil dan bagian-bagian lainnya. Mulai usia delapan minggu kehamilan, terjadilah produksi sel saraf luar biasa cepatnya, kira-kira mencapai 250 ribu per detik. Pertumbuhan dan perkembangan otak juga berlangsung cepat sekali, terutama mulai di trimester ketiga, kira-kira saat kehamilan berumur 25 minggu hingga anak berusia 2 tahun.

Proses perkembangan otak seseorang, 90% terjadi pada 5 tahun pertama hidupnya. Ini berarti masa balita menjadi sangat penting bagi perkembangan otak.

Proses perkembangan otak di setiap fase dipengaruhi oleh faktor-faktor penting, yang meliputi; pengalaman sehari-hari, respons yang diterima, asupan nutrisi, aktivitas dan yang tak kalah penting adalah faktor genetis. Mari kita pelajari tahapan perkembangan otak, sehingga bisa memastikannya berlangsung baik.

Janin – 5 tahun

Di lima tahun pertama kehidupan si kecil ini, fase perkembangan otaknya terbagi atas dua tahap :

0 – + 10 bulan (Janin)
Pada masa ini bagian-bagian otak mulai terbentuk, neuron (sel saraf) mulai tumbuh. Ini adalah masa paling penting dalam proses perkembangan otak anak karena akan terbentuk lebih dari 100 milyar sel sel saraf / neuron.Agar proses perkembangan ini berlangsung optimal, ibu yang sedang mengandung perlu mengatur pola hidup selama masa kehamilan. Selain diharuskan untuk menjauhi rokok, alkohol, obat-obatan, dan menghindari bahan-bahan yang mengandung logam berat, karena bisa mengganggu pertumbuhan otak janin; ibu hamil juga disarankan untuk tetap relaks (tidak mengalami stres), mengonsumsi cukup asam lemak essential spt AA,DHA, Asam folat, vitamin B6 dan B12. Para ibu juga diharapkan merangsang proses pembentukan otak janinnya dengan berbagai sensasi sentuh, dan suara.

Lahir – 6 tahun
Setelah lahir, fase perkembangan otak yang dialami si kecil adalah pembentukan hubungan-hubungan/koneksi antara bermilyar-milyar sel saraf yang sudah terbentuk dan pematangan fungsi bagian-bagian otak yang digunakan untuk mengontrol gerak tubuh, berpikir, dan berpresepsi.Bagian otak yang paling berkembang pada fase ini adalah Frontal Lobes. Bagian otak ini mengembangkan emosi, kedekatan, proses perencanaan, dan daya ingat. Pengenalan dan rasa nyaman anak terhadap diri sendiri juga berkembang pesat pada masa ini, sementara pengalaman sehari-hari akan membentuk kenyamanan emosional.

Saat berusia 6 tahun, berat otak anak telah mencapai 95% berat otak orang dewasa dan proses pematangan fungsi otak pada periode tumbuh-kembang ini membutuhkan energi dalam jumlah banyak dibandingkan periode lain.

Pada masa pematangan fungsi otak ini, hal yang penting dipersiapkan adalah asupan nutrisi yang baik dan lingkungan yang kondusif untuk menstimulasi kerja otak agar optimal. Nutrisi yang penting untuk pematangan fungsi otak ini adalah asam lemak essensial seperti AA, DHA dan EPA, asam amino seperti asam L-Glutamat dan juga multivitamin seperti Vitamin B kompleks, Vit B12 dan asam folat. Berikan anak berbagai kesempatan, dan respons dia dengan kasih sayang. Sebaliknya perlakuan negatif atau kasar akan memicu perkembangan emosi yang tidak stabil di masa depan.
Usia sekolah


Proses perkembangan otak di usia sekolah terus berlangsung dan sebenarnya merupakan bagian dari proses perkembangan hingga dewasa (usia produktif, siap bekerja)

7 – 12 tahun
Pada tahapan ini hubungan antarsaraf, atau dikenal sebagai ‘grey matter’ yaitu proses menyambungkan bagian-bagian otak terus berlangsung dan di perkuat. Pengulangan stimulasi akan memperkuat hubungan2 yang telah terjalln.

Jaringan lemak yang menyelimuti sel saraf atau sering disebut sebagai ‘white matter’ bertambah banyak, sehingga terjadi percepatan penyampaian sinyal yang berarti otak bekerja sangat baik untuk mengontrol sistem tubuh, dan hubungan antara sel saraf menjadi stabil.Pada tahapan ini, bagian yang paling terakhir mencapai kematangan adalah Prefrontal cortex.

Bagian otak ini berfungsi mengendalikan gerakan-gerakan, juga pengambilan keputusan. Tak heran jika banyak remaja terlihat sulit mengendalikan tubuh mereka. Cenderung bergerak cepat, atau sebaliknya kikuk bergerak. Pada usia ini, orang tua sebaiknya merangsang anak untuk dapat mengendalikan gerak tubuh. Caranya adalah dengan mengajaknya berolahraga. Umumnya gerakan-gerakan olahraga memiliki tujuan tertentu yang dapat merangsang anak menggerakan tubuhnya, sehingga terlatih dan terarah.


Sesungguhnya fase perkembangan usia ini berlangsung hingga seseorang mencapai usia 22 tahun. Pada usia tersebut, otak akan mencapai performa terbaik, dalam fungsi dan respons.

Perhatikanlah fase perkembangan ini, dan berikan nutrisi dan stimulasi terbaik agar otak si kecil dan fungsinya berkembang (optimal.doktersehat.com)

----------------------
Otak anak terbentuk sejak ia masih dalam kandungan. Pada bayi baru lahir, berat otaknya hanya 400 gr dan belum berkembang sempurna. Namun saat usianya menginjak 2-3 tahun, berat otaknya mencapai 3 kali lipat dengan berat 1.100 gr, yang berarti sudah berkembang hingga 70-80 persen.

Menurut dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K) dari Divisi Tumbuh-Kembang Anak Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo, Surabaya, masa penentu perkembangan otak anak terjadi sejak ia masih dalam kandungan hingga berusia 3 tahun. “Karenanya, pada usia tersebut, otak perlu distimulasi dengan baik,” ujar dr. Ahmad dalam acara "Gerakan Siap Cerdaskan Bangsa" yang digelar Morinaga pada Jumat, (22/4) di KalCare, Lotte Shopping Avenue, Jakarta. Berikut beberapa tahapan perkembangan otak anak yang perlu Anda ketahui.

Tahun pertama
Sepanjang tahun pertama sejak dilahirkan, otak anak berkembang secara menakjubkan, terutama area seputar penglihatan. Pada awalnya, bayi hanya melihat bayangan kabur dan secara bertahap mampu melihat secara jelas dari kedua matanya. Otak kecil atau serebelum akan berkembang 3 kali lipat, sehingga ia pun menunjukkan perkembangan pesat pada keterampilan motoriknya.

Di usia 3 bulan, bayi mulai mengenal benda-benda di sekitarnya dan menyimpan memori. Memasuki usia 1 tahun, sirkuit otaknya sudah mulai terhubung, sehingga hal-hal yang ia lihat dapat mendukung kemampuan bicaranya.

Tahun ke-2
Di tahun ke-2, sirkuit otak untuk bicara dan berbahasa semakin berkembang. Terjadi pula peningkatan jumlah kosakata yang diucapkan. Pada usia 2 tahun, kosakata Si Kecil akan melonjak 4 kali lipat dibanding saat berusia 1 tahun.

Kemampuan kognitif yang lebih tinggi juga mulai terbentuk di usia ini. Si Kecil sudah mulai mengenali diri sendiri, dari 'aku' atau 'saya', menjadi konsep Nama.

Tahun ke-3
Sirkuit otak atau sinaps di otak bagian depan berkembang mencapai puncaknya. Hal ini pun berdampak pada kemampuan Si Kecil dalam mengingat memori masa lampau untuk memecahkan masalah yang tengah ia hadapi sekarang. Ia juga sudah mulai memahami proses terjadinya sebab-akibat.
(motherandbaby.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar