Sebagaimana yang akan segera bapak ibu ketahui sebentar lagi bahwa Ada 3 lingkungan yang mempengaruhi belajar siswa.
3 lingkungan itu bisa saling menguatkan, bisa juga saling kontadiksi, berlawanan.
Harapannya tentu 3 lingkungan ini berpengaruh positif dan saling menguatkan terhadap belajar anak. Sangat disayangkan adalah bila dari ketiga itu, satu atau dua diantaranya saling bertabrakan, tidak singkron. Ini akan menghambat hasil belajar.
SDIT Daarul Ilmi Cikarang terus berupaya membangun komunikasi dan kerjasama supaya orang tua bisa melihat 3 kunci utama ini sangat penting dan berpengaruh sehingga bisa bersama-sama menjaganya untuk tetap berpengaruh secara positif kepada anak. Bagi SDIT Daarul Ilmi Cikarang ini sangat penting untuk perkembangan dan masa depan anak makanya perlu kerjasama yang terus dibangun dengan baik secara terus menerus.
Apakah ketiga itu :
1. Lingkungan Rumah
2. Lingkungan Sekolah
3. Lingkungan Pergaulan
Tiga lingkungan inilah yang sangat mempengaruhi belajar anak. Lingkungan rumah berupa pola asuh dirumah. Lingkungan Sekolah berupa pola belajar (proses KBM). Lingkungan Pergaulan berupa sikap, perilaku dan perkataan dari teman bergaul meliputi yang dilihat, didengar maupun ditiru.
Anak di rumah diajarkan yang baik, begitu pun di sekolah, tetapi ketika dipergaulan menyaksikan hal-hal negatif yang dilakukan teman-temannya maka ini sangat berpengaruh yang bisa jadi anak ikut meniru.
Hal-hal negatif itu misanya : Berbicara kasar, jorok, membentak kawan; memukul teman; meludah sembarangan; menyembunyikan mainan teman, dll. Hal-hal yang disaksikan ini akan dibawa pulang ke rumah, juga ke sekolah.
Yang terkuat adalah pengaruh teman pergaulan karena anak cenderung meniru apa yang dilakukan anak lain seusianya. Sayangnya pengaruh negatif lebih cepat diserap daripada pengaruh positif.
Maka, yang harus dilakukan orang tua adalah memilihkan dan mengawasi lingkungan pergaulan dan memilihkan sekolah yang tepat. Orang tua harus meluangkan waktu agar dapat bekerja sama dengan sekolah untuk menghasilkan pembelajaran yang optimal.
Selain itu, orang tua harus menerapkan pola asuh yang menguatkan hasil belajar di sekolah. Hasil belajar bisa berupa pemikiran, sikap dan perilaku.
Orang tua tidak serta merta menyalahkan sekolah bila hasil belajar belum sesuai harapan. Perharikanlah lingkungan mana yang menjadi sumber pemicu permasalahannya. Sekolah, rumah atau pergaulan. Mengapa demikian? Karena tidak semua jam di kehidupan anak dihabiskan di sekolah.
Silahkan lihat ini :
Sekolah = Jam 8.00 – 13.00 = 5 Jam
Pergaulan = 13.00 – 17.00 = 4 Jam
Rumah = 24 jam – jam disekolah – jam di pergaulan = 24 jam – 5 jam – 4 jam = 15 Jam.
Baiklah, silahkan hitung lagi setelah dikurangi jam tidur, 8 jam, misalnya. Maka = 15 – 8 = 7 Jam.
Jadi dapat dilihat kemungkinannya.
Seleksilah tempat atau teman anak kita bergaul. Ini bukan berarti harus mengekang anak sehingga tidak bisa bersosialisasi bersama teman seusianya.
Beri nasehat dan selalu mengingatkannya saat mau bermain bersama teman. Bila tampak ada ucapan, tindakan, yang kurang baik maka luruskan segera dengan memberitahukannya mana yang baik mana yang tidak baik, jangan sampai anak mengulang kembali, meniru apa yang kurang baik.
Amati secara bijak dan seksama kemudian konsultasikan dengan pihak sekolah untuk menemukan solusi tebaik agar karater positif yang sudah terbangun tetap terjaga dan hasil belajar sesuai harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar